kata mutiara tentang ilmu yang bermanfaat

Sungguh, aku ingin agar diriku diutus sebagai pembawa rahmat, bukan penyebab adzab Kebahagiaan, bagi Camus, ada di dalam diri , berasal dari ketenangan, ketidakmelekatan, kebebasan dari segalanya, dan penerimaan akan yang absurd Jalani saja dan berbahagialah Bahwa jika bahagia dijadikan tujuan, kita akan luput menikmatinya sepanjang perjalanan Ya Allah hanya kepada-Mu kuadukan lemahnya kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku Berkah itu menetap dalam ketentraman Berkah itu nikmat yang menetap, berkekal, bertumbuh , dan bertambah Orang yang masih mau dan mampu menolong di saat dirinya sendiri memerlukan pertolongan adalah pria yang kuat Hanya Allah yang layak disimpuhi kedermawan-Nya, ditadah karunia-Nya, dan diharapi balasan-Nya. Mengharap kepada makhluk, hanyalah kekecewaaan Hidup dari lahir hingga mati, hanyalah sependek jarak antara adzan dan shalat Maka, tidak sempurna kehambaan kita pada Allah tanpa kepasrahan sejati dalam urusan mu Jika hati penuh yakinnya akan rizqi, maka Allah ringankan piker dan jasadnya dalam upaya Kematian bukanlah kesimpulan, Ia hanya sebuah perpindahan. Ia hanya pintu mungil untuk memasuki hidup diatas hidup Ibrahim a.s. Dalam harapnya ada rasa takut, dalam takutnya ada rasa harap Orang paling mulia adalah dia yang paling merasa tak punya kemuliaan – Imam As-Syafii Ilmu adalah pengikat kebajikan 20 alasan mengapa Ilmu lebih utama dari harta Ilmu adalah warisan para rasul dan nabi. Sementara harta dilungsurkan Fir’aun, Qorun dan Raja-raja Ilmu menjaga pemiliknya sedangkan pemilik harta bersusah payah memelihara kekayaannya Kekayaan akan berkurang bila dibelanjakan, sedangkan pengetahuan bertambah jika dibagikan Ilmu setia menyertai pemiliknya menuju kematian, kebangkitan dan akhiratnya. Adapun harta tidak mau ikut dan tetap tinggal di dunia Pemilik ilmu terhormat dan diperlukan semua insan dari rakyat jelata hingga raja. Adapun harta hanya berguna dalam kebutuhan para faqir dan dhuafa Bagi pemilik harta, akan bermunculan musuh jahat dan kawan yang tidak tulus. Adapun empunya ilmu, berarti memperbanyak saudara dan mengurangi seteru Pemilik harta hanya digelari yang baik-baik jika mau memberi. Adapun ahli ilmu digelari yang baik-baik sejak belajar, terlebih ketika mengajar Di Akhirat pemilik harta akan rumit urusan dan berbelit hisabnya. Sedangkan pelajar dan pengajar ilmu akan mendapat kemudahan dan syafa’at nabi-Nya Jika ilmu menguasai harta, akan menjadi mulialah keduanya. Sebaliknya jika harta menguasai ilmu akan menjadi hinalah keduanya Ketamakan pada ilmu memuliakan mereka yang masih bodoh mapun para cendekia. Tamak harta menistakan yang masih miskin juga yang sudah kaya Kemuliaan pemilik harta ada pada pernak-pernik kekayaan yang terletak di luar dirinya. Adapun keluhuran ahli ilmu adalah pengetahuan yang menyatu bersama sosoknya Semua ibadah dan ketaatan pada Allah, harus dilakukan dengan ilmu. Tapi banyak kemaksiatan keji dan munkar dapat dilakukan dengan harta Agak sukar menemukan kemaksiatan yang ditujukan untuk memperoleh ilmu. Namun bertabur banyaknya dosa-dosa yang ditujukan demi mendapatkan harta Harta menyergapkan kesedihan sebelum mendapatkannya dan mencekam kekhawatiran setelah memperolehnya . Adapun ilmu, kegembiraan dan kemanan kapanpun dan dimanapun berada Mencintai ilmu baik bagi yang memiliknya maupun tidak, adalah mata air kebajikan. Adapun mencintai harta, di kala berpunya maupun papa, adalah sumber keburukan Adam diciptakan, lalu ia dibekali ilmu dan bukannya harta yang membuatnya unggul dihadapan para malaikta dan menerima sujud penghormatan mereka Rabb kita menciptkan makluq pertamanya berupa pena, menurunkan wahyu pertama kepada Nabi-Nya dengan kalimat “baca” dan menjadikan mu’jizat utama Rasulullah berupa kitab-Nya Harta hanya bisa mulia dan membawa ke surga jika dimakmumkan kepada ilmu, adapun ilmu tak harus disertai harta untuk menjadikan pemiliknya begitu Orang yang berharta lagi berilmu yang berinfaz disamakan oleh Nabi dengan orang berilmu yang miskin yang baru berniat untuk itu Para pemilik harta mudah dijangkiti kesombongan sehingga mengaku Tuhan. Adapun pemilik ilmu dikaruniai rasa takut kepada Allah dan rendah hati terhadap sesame insan Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seoran ghamba, maka Dia fahamkan yang bersangkutan dalam agama “Seorang berilmu belumlah beranjak dari kebodohan atas apa yang diilmuinya, hingga dia mengamalkannya” –Fudhail Ibn Iyadh Ulul Albab adalah para pemilik akal yang sempurna dan bersih, yang memahami hakikat berbagai hal secara nyata dan benar, yang mengambil sikap secara jelas dan terang, serta bertindak secara tepat dan bermanfaat. Mereka mempunyai hati yang berdzikir dan dan berpikir, secara terus menerus lagi mendalam Sungguh ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tak diberikan pada para pendurhaka Ilmu itu didapat dengan belajar 6 syarat meraih ilmu : kecerdasan, semangat, kesungguhan, pengorbanan, membersamai guru, dan panjangnya waktu Dosa adalah pengganggu daya faham. Dan Taqwa adalah kunci ketajaman akal Tak ada yang besar atau kecil dalam ilmu Rabbani adalah ahli hikmah, ahli ilmu dan para pemilik kesabaran. Jangan membedakan ilmu duniawi dan agamawi. Semuanya tetap ilmu Allah selama dibaca dengan asma-Nya dan difaedahkan bagi kemaslahatan insan dan semesta Berwawasan luas dan suka berbagi ilmu Kenalkan matahari pada mereka yang buta, Dengan hangatnya, bukan terangnya Menggiring rakyatmu pada satu pendapat saja, hanya akan menimbulkan bencana Apa yang sedikit lagi mencukupi , lebih baik daripada segala yang banyak tapi melalaikan Barangsiapa memperbagus hal-hal tersembunyinya, niscaya Allah jelitakan apa yang tampak dari dirinya. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah baikkan hubungannya dengan sesame. Barangsiapa disibukkan oleh urusannya agamnya, maka Allah yang kan mencukupinya dalam perkara dunia –Umar bin Abdul Aziz Sesungguhnya rizqi memburu hamba lebih banyak dari kejaran ajal terhadapnya Kekayaan sesungguhnya adalah kayanya jiwa Keyakinan yang tak lagi utuh, menambahkan peluh pada jalan ikhtiyar yang harus kita tempuh Hakikat rizqi, bahwa ia bukan soal berapa. Sungguh ia adalah nikmat yang kita rasa Maka tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, yaitu dengan yang halal dan meninggalkan yang haram Milik nggendhong lali. Merasa memiliki sering membawa kelalaian Hal yang paling aku takutkan di antara yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah panjang angan dan memperturutkan hawa nafsu Yang sempit akan terasa luas asalkan hati kita juga lapang Manfaat zam-zam tergantung pada niat ketika meminumnya Ridhalah terhadap ketetapan Allah, maka kau kan menjadi manusia yang paling bahagia. Dan ridhalah terhadap pembagian Allah, maka kau akan menjadi insan yang paling kaya Kedua tangan ini tercipta untuk bekerja. Jika tak disibukkan dalam kerja ketaatan, ia kan tetap bergiat dalam kemaksiatan –Umar bin Khattab “Sesungguhnya Allah cinta kepada hamba yang yang berkarya dan itqan (tekun-terampil) . Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang yang berjuang di jalan Allah (HR Ahmad) Bekerjalah kalian hai keluarga Dawud, sebagai kesyukuran. Dan sedikit sekali di antara hamba-Ku yang pandai bersyukur (QS Saba’:13) Sesunggunya anugrah Allah tidaklah diperoleh dengan duduk-duduk dan bermalas-malasan disertai berharap pada pemberian sesama insan Kita tidak berhutang, bersandar, dan mengandalkan sesame makhluk Balasan bagi setiap orang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya Sesuatu menjadi berharga karena nilainya yang langka. Nikmat itu hadir setelah payah, dan lezat itu terasa sebakda lelah Susul keburukan dengan kebaikan Amal shalih yang menyusul amal salah Mujahadah : Kesungguhan untuk mengerahkan segenap yang ada pada diri, demi meraih taqwa hati Tanda shalat yang khusyuk adalah tercegahnya sang pelaku dari berbuat keji dan munkar hingga shalat berikutnya Dan tanda untuk di terimanya taubat seorang hamba adalah ketika kekeliruan lalunya tak diulang dan dia terus sibuk berketaatan. Kebaikan sesudah keburukan akab menghapus yang jelek itu. Dan hal yang lebih baiksesudah kebaikan mengantar pada ridha-Nya Jika tak mampu berlomba dengan para shalihun dalam ibadahnya saingilah para pendosa dari istighfarnya –Ibn Rajab Al-Hanbali Tidak sempurna suatu amal b aik kecuali dengan 3 perkara. Menyegerakannya, menganggapnya kecil dan merahasiakannya –Imam Ja’far Ash-Shadiq Pahalamu senilai dengan kadar payahmu Ikhlas justru bermakna suatu perjalanan Tanamlah kebajikanmu di kedalaman tanah. Sebab bebijian yang tampak dan menggeletak sulit untuk kukuh berakar, apalagi berbuah mekar (Ibn Athaillah) Taqwa itu berhati-hati Dan janganlah engkau memberi untuk mendapat lebih banyak (QS Al Mudatsir [74]:6) Melawan syahwat adalah jihad Allah MAha Tahu, maka berdoa bukanlah memberi tahu Dia apa yang kita butuhkan. Doa adalah bincang mesra, agar Dia ridhoi untuk kita segala yang dianugrahkan-Nya Orang terpuji tidaklah terlepas dari uji Sabar ada 4 hal. Menaati Allah, menjauhi kemaksiatan, menerima musibah, dan membersamai orang yang benar. Semuanya adalah juga rasa syukur kepada-Nya Aku tahan pandanganku, aku jaga lisanku, aku perhatikan makananku, aku pelihara kemaluanku, aku berkata jujur, aku menunaikan janji, aku hormati tamu, aku pedulikan tetanggaku, dan aku tanggalkan segala yang tak bermanfaat bagiku Barangsiapa yang tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi Pemimpin yang adil dan tangguh justru sering dihadirkan Allah dari keengganan, bukan gelora; dari kegamangan, buka kesungguhan, dari ketakutan, bukan semangat , dari penolakan, bukan keinginan, dan dari keterpaksaan, bukan kerelaan Dan Aku bersamanya ketika dia menyebut Aku. Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah kencang Berburu berkah itu alangkah berat. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat “Sesungguhnya pertolongan itu mengiringi kesabaran. Sesunggunnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnua bersama kesulitan, ada kemudahan menyertainya”
Share on Google Plus

About admin

0 komentar:

Posting Komentar